Rabu, 14 Agustus 2013

PENTAS SENI JATILAN TURONGGO KRIDO MUDO TROSARI

Jatilan merupakan kebudayaan lokal yang harus dilestarikan, supaya tidak punah dimakan oleh jaman. Berbagai cara dilakukan oleh Paguyupan Seni Jatilan Turonggo Krido Mudo Trosari untuk mencegah supaya budaya warisan nenek moyang ini tidak punah. Mulai dari perekrutan anggota, perekrutan penari jatilan mulai dari anak-anak sampai dewasa, perekrutan penabuh gamelan dari anak-anak sampai dewasa hingga melakukan pentas seni jatilan. Dan akhir-akhir ini yang dilakukan kelompok kesenian ini adalah menggelar pentas seni jatilan. 

Pada tanggal 11 Agustus kemarin, kelompok kesenian  ini menggelar pentas seni dalam rangka (tanggapan) peresmian Bapak Supriyono sebagai Dukuh di Padukuhan Trosari. Acara ini berjalan meriah dan penonton pun berjubel memadati sekeliling area pentas. Para penonton banyak berdatangan dari berbagai daerah.

Dalam pentas tersebut, kesenian yang masih dibawah naungan karang taruna unit "Tunas Muda" ini menampilkan 3 babak. Babak pertama menampilkan kelompok anak-anak, babak kedua menampilkan kelompok remaja, dan babak ketiga menampilkan kelompok dewasa (tua). Dan misi yang diusung kelompok kesenian ini adalah menggunakan personil lokal, yaitu menggunakan personil dari daerah sekitar Trosari sendiri. Dan itu dibuktikan dalam pentas tersebut. Semua personil berasal dari daerah sendiri, baik penari maupun penabuh gamelannya.

Setelah menggelar pentas ini, Turonggo Krido Mudo akan kembali bergoyang tanggal 15 Agustus 2013 di Nggunungan, Beji, Patuk, GK pukul 10.00 wib -selesai.


Foto : 




Let Us Save Our Local Culture.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar